Nasyiatul Aisyiyah Tempuh Jalan Konstitusi Untuk Cegah Stanting

Nasyiatul Aisyiyah Tempuh Jalan Konstitusi Untuk Cegah Stanting

NASYIAH.OR.ID, JAKARTA – Menurut data Rakesda 2013, jumlah anak penderita stanting di Indonesia adalah 37,2% dari total jumlah anak dan merupakan no 4 tertinggi di Asia Tenggara. Stanting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. 
Mewujudkan Indonesia zero stanting adalah poin pertama Manifesto Banjarmasin pada Tanwir 1 Nasyiatul Aisyiyah dan salah satu fokus program Nasyiatul Aisyiyah. Dalam rangka mewujudkannya, berbagai kegiatan telah dilakukan dari berbagai level kepemimpinan Nasyiatul Aisyiyah.


Sebagai upaya untuk memperkuat terwujudnya zero stanting tersebut Nasyiah menempuh jalur konstitusi dengan menyampaikan aspirasi kepada anggota DPR RI.
Senin, 27 November 2017, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah diterima audiensi oleh Komisi IX DPR RI dan bersama Forum Lintas Agama Cegah Stanting kembali diterima oleh Komisi X DPR RI.

Audiensi dengan komisi IX Nasyiah diterima oleh Ketua Komisi yaitu Dede Yusuf dan wakil ketua komisi yaitu Saleh Daulay, turut hadir PPNA Khotimun Sutanti, Elyusra Muallimin, Lia Karisma, Risni Juliani dan Diyah Puspitarini. Diyah Puspitarini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menyampaikan bahwa Nasyiah yang sebagian besar anggotanya adalah perempuan usia produktif dimana mengalami kehamilan dan melahirkan  tengah fokus menggarap stanting karena hal ini sangat dekat dengan kondisi anggotanya dan perempuan muda binaan nasyiah.

Stanting tidak hanya mengancam di daerah pedesaan saja, namun mengancam di perkotaan dengan diagnosis  kekurangan gizi. Selain menyampaikan untuk meminta bantuan dari anggota dewan sebagag perwakilan rakyat dalam menyampaikan aspirasinya, Diyah juga mengharapkan kepada pemerintah agar menjadikan persoalan stanting sebagai kondisi yang serius dan harus dituntaskan karena menyangkut nasib masa depan bangsa. Hal ini ditanggapi dengan baik oleh pimpinan komisi dan berjanji akan membawa isu dan persoalan stanting lebih massif menjadi salah satu program utama pemerintah. 

Pada kesempatan yg berbeda, Nasyiah bersama forum lintas agama cegah stanting diterima oleh komisi X DPR RI . Hadir dlm pertemuan tersebut pimpinan komisi X, Ferdiansyah dan anggota dewan dari FPG, FPAN, FPPP, FDemokrat dan FKB.


Diyah kembali menyampaikan kaitan  persoalan stanting dengan komisi X  karena stanting menjadi salah satu penyebab menurunnya kemampuan dan fungsi otak sehingga hal ini sangat mempengaruhi dengan tingkat kualitas pendidikan generasi bangsa. Selain itu, karena program pendidikan keluarga dan PAUD juga sangat pas dijadikan wadah sosialiasi dan prncegahan terhadap stanting atau gizi buruk. 


Forum Lintas agama cegah stanting yang hadir adalah Nasyiatul Aisyiyah, Fatayat NU, Pelkesi, Persagi, Matakin, Walubi, PHDI. Forum lintas agama cegah stanting ini masing-masing menyampaikan keresahan yang ada tentang permasalahan stanting tersebut. Dalam pemaparan dari persagi juga disampaikan tentang penyebab dan bahaya stanting.

Akhir kata, betapa kondisi stanting di Indonesia sudah termasuk bahaya yang harus segera diatasi karena berkaitan dengan generasi bangsa. Nasyiatul Aisyiyah mengajak semua pihak untukk bersama-sama menyadari bahaya stanting dan melakukan upaya pencegahan sejak dini dimulai dari diri sendiri. 

 

Diyah Puspitarini
Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah

 

Berita terkait: